Proses Terbentuknya Pelangi
Pelangi merupakan suatu peristiwa alam yang bisanya terjadi
setelah turun hujan. Banyak orang yang menyukai fenomena alam yang satu ini
sebab pelangi mempunyai tujuh warna indah, mulai dari merah, kuning, hijau,
biru, nila dan ungu.
Selain karena keindahannya, pelangi jarang terjadi, sehingga
ketika muncul akan menjadi pemandangan terbaik yang cocok untuk diabadikan dengan
kamera.
Namun sudahkah kamu tahu bagaimana proses terbentuknya
lengkungan warna yang indah pada pelangi? Kalau belum, baca ulasan ini sampai
selesai, ya!
Syarat Terjadinya
Pelangi
Pada umumnya pelangi muncul akibat pembiasan cahaya oleh
tetesan air setelah hujan reda. Namun pelangi tak terjadi dengan semudah itu,
ada beberapa syarat lain yang harus dipenuhi agar pelangi dapat terbentuk,
diataranya matahari, serta udara atau atmosfer bumi.
Selain itu, posisi matahari juga menjadi penentu dalam
proses pembentukan pelangi, yaitu matahari wajib berada di bagian atas garis
horizon dan matahari itu tidak boleh terhalang oleh objek apapun.
Kedua, posisi matahari harus lebih rendah. Matahari harus
berada pada sudut 42 derajat supaya pelangi bisa tampak.
Posisi matahari juga harus berlawanan arah dengan matahari,
sehingga matahari akan selalu berada dibelakang kita saat mengamati pelangi.
Selain itu pelangi bisa terjadi karena adanya pembiasan
sinar matahari pada butiran air di udara yang menghasilkan warna-warna yang
bisa kita lihat. Hal inilah yang menyebabkan pelangi dapat terbentuk di sekitar
air terjun, bahkan tanpa adanya hujan.
Setelah semua faktor yang disebutkan di atas telah terpenuhi,
maka terjadilah proses refleksi. Dimana butiran air yang berada di udara
memantulkan cahaya ketika terkena sinar matahari, sehingga membentuk
cermin-cermin di udara.
Kemudian terjadilah fenomena dispersi cahaya. Dalam tahap
ini cahaya matahari yang terlihat berwarna putih mengalami penguraian. Lalu
cahaya tersebut dipantulkan oleh butiran air, sehingga membentuk warna yang
muncul di pelangi.
Lalu pada tahap terakhir dalam terbentuknya pelangi yaitu refraksi.
Proses ini terjadi ketika cahaya dari matahari mampu menembus butiran atau
tetesan air dan kemudian memantul ke arah yang berbeda tergantung pada
gelombang cahaya.
Warna-warna Pelangi
Warna pelangi yang umumnya terlihat secara jelas adalah merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, biasanya disingkat mejikuhibiniu.
Namun jangan salah, pelangi sebenarnya mempunyai jutaan
warna yang tak mampu dilihat oleh
manusia.
Munculnya warna warni pada pelangi ini terjadi karena proses
refraksi seperti yang telah dijelaskan di atas. Perbedaan cahaya yang memantul
dari butiran air ke arah yang berbeda ini membuat warna pelangi muncul dengan
urutan mejikuhibiniu.
Setiap warna akan mengalami refraksi ke arah yang berbeda.
Perbedaan arah cahaya ini dipengaruhi masing-masing panjang gelombang tiap
cahaya. Inilah yang menyebabkan cahaya pelangi menyebar dan melebar seperti
kipas.
Cahaya berwarna merah memiliki panjang gelombang yang paling
panjang, yaitu 650 nanometer. Cahaya berwarna merah akan muncul sebagai warna
terluar di lengkungan pelangi.
Sedangkan warna ungu memiliki panjang gelombang paling
pendek, yaitu 400 nanometer.
Mengapa Pelangi Berbentuk Setengah Lingkaran?
Pelangi bisanya hanya terlihat setengah lingkaran, padahal
sebenarnya pelangi berbentuk lingkaran. Hal ini terjadi karena setengah
lingkaran cahaya lainnya sudah menabrak dengan daratan sehingga tampak tidak ada
pelangi.
Ada cara untuk melihat pelangi secara utuh, yaitu saat berada
di tempat yang sangat tinggi. Contohnya ketika berada di pesawat, atau berada
di pinggir tebing yang tinggi sekali.
Pelangi setengah lingkaran saja sudah sangat indah. Jika dapat
melihatnya secara utuh sepertinya akan sangat menakjubkan.
Komentar
Posting Komentar